Senin, 12 Januari 2015

Makmur Hendrik



Makmur Hendrik adalah kelahiran Desa Buluhcina, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, 7 Juni 1947. Sastrawan yang lebih banyak menghabiskan masa mudanya di Padang, Sumatera barat ini lebih dikenal sebagai pengarang cerita silat, di antaranya Tikam Samurai (Si Bungsu) sebanyak 12 jilid, Si Giring-Giring Perak (7 Jilid)¸ Polimo Agam, Intan Suri, Romusa, Panglima Sakai. Pada tahun 1990-an cerita-cerita silat Hendrik Makmur ini menjadi sarapan pagi bagi masyarakat Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Sumatera Utara karena dimuat secara bersambung di Surat Kabar Harian Singgalang, Padang.
            Ia sudah memasuki dunia tulis menulis saat kelas 2 STM Negeri Bukit Tinggi. Saat itu Korem Sumatera Bagian Barat dan Utara di Bukit Tinggi mengadakan sayembara cerpen dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Dimana peseta adalah pelajar dan mahasiswa. Sejak saat itu karya-karya Makmur Hendrik tak pernah berhenti mengalir, baik cerpen, cerita silat maupun novel.
            Pada tahun 1980-an ia kembali memenangkan beberapa kali sayembara penulisan cerpen tingkat nasional. Salah satu di antaranya adalah cerpen berjudul Siul, sekitar tahun 1984.
            Kemudian cerpennya yang berjudul Buah Hati Mama (1980) yang memenangkan lomba sayembara tingkat nasional dan diangkat jadi film dengan judul yang sama disutradarai oleh aktor nasional Sophan Sophian. Selain itu novelnya yang berjudul Melintas Badai (1983), Luka di Atas Luka, dan Yang Kukuh yang Runtuh juga diangkat ke layar lebar. Juga terdapat novel lain berjudul Terjebak di Perut Bumi (1984). Serta Kumpulan cerpennya Di Langit Ada Saksi (1986) dan cerpennya Air Mata Menetes di Kedua Matanya juga termuat dalam kumpulan cerpen Pecinta Selat Philip (Penerbit Akar Indonesia, 2017).
            Kurang lebih 30 tahun tinggal di Sumatera Barat, ia pulang ke Pekanbaru akhir tahun 1992. Ia bekerja di Mingguan Genta. Ia juga pernah menjadi wartawan/redaktur di Surat Kabar Harian Singgalang (Padang), Koresponden Kompas di Padang, wartawan Surat Kabar Harian Semangat (Padang), Media Indonesia (Jakarta), Sumatera Express (Pelembang) dan terakhir menjadi pimpinan umum Mingguan Genta di Pekanbaru(1993-sekarang). (ref. 100 Tahun Cerpen Riau), photo by: www.goodreads.com

Melintas Badai

Di Langit Ada Saksi: Kumpulan Cerita Pendek

Giring-giring Perak (Book, #1)

Terjebak di Perut Bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar